Sabtu, 18 Oktober 2008

Masa Kecil dan Remaja di Kendari

Nama lengkap saya Barumbun Wirabumi Mentaruk, kelahiran Jakarta 16 Agustus 1983 dari pasangan Tana Toraja - Boyolali. Nama panggilan saya beragam. Bisa Barumbun, Wira, Wiro, atau Mirez.
Saya anak pertama dari tiga bersaudara, punya dua adik yang keduanya cewek. Masa SD sampai SMA saya habiskan di Kendari, ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara. Bagi yang belum tahu letaknya, Propinsi Sulawesi Tenggara terletak di kaki sebelah kanan Pulau Sulawesi jika dilihat dari atas. Kota Kendari adalah kota teluk, yang daratannya berbentuk seperti huruf 'U' yang menghadap ke kanan. Pembangunan di sisi sebelah bawah Kota Kendari lebih lambat jika dibanding sisi kiri dan atas Kota Kendari. Akibatnya, masyarakat yang tinggal di sisi sebelah bawah Kota Kendari harus bersusah menyeberang ke sisi sebelah kiri atau atas Kota Kendari jika ingin menikmati fasilitas umum yang lebih layak. Sayangnya, tempat tempat tinggal saya justru berada di sisi sebelah bawah Kota Kendari. Daerah yang diberi kotak merah di peta di atas adalah daerah tempat tinggal saya.

Panas dan berangin, itulah dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan suasana tempat tinggal kami waktu itu yang hanya berjarak 300 meter dari pelabuhan. Karena profesi ayah saya sebagai pegawai negeri sipil di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, kami diberi fasilitas rumah dinas oleh pemerintah di kompleks pelabuhan. Akibat posisi yang 'strategis' ini, kami perlu usaha ekstra untuk bisa sekolah, belanja, atau sekedar jalan-jalan. Yah, kami harus menggunakan jasa perahu motor yang populer dengan sebutan 'Johnson' untuk membelah air laut dangkal Teluk Kendari demi menjangkau fasilitas umum yang berada di sisi sebelah kiri dan atas Kota Kendari. Sebenarnya bisa saja tempat-tempat itu dijangkau dengan kendaraan darat, namun waktu itu belum ada kendaraan umum yang melayani daerah tempat tinggal kami, ditambah lagi ayah saya cuma memiliki sebuah sepeda motor dinas tua yang tak cukup buat kami berlima. Terpaksa, perahu motor merupakan satu-satunya pilihan. Tapi jika dikenang, cukup indah sebenarnya masa-masa di perahu motor itu. Apalagi di senja hari, damai rasanya berada di atas perahu yang mengambang melintasi laut tenang, bersamaan dengan tenggelamnya sang mentari di balik pegunungan.

Seperti anak biasa di daerah tempat tinggal saya, saya bergaul dengan anak-anak sekitar yang mayoritas keturunan Bugis. Beragam aktifitas saya lalui bersama teman-teman masa kecil. Mulai berenang di pinggir laut, memancing di atas perahu kayu, sampai bermain di hutan mencari kelapa muda, duku, atau buah yang lain. Sungguh luar biasa jika dikenang sekarang, saya begitu bebasnya menikmati berbagai fasilitas yang diberikan sang pencipta kala itu. Walau sebagai konsekuensinya, kulit saya sampai sekarang gelap, walau tak segelap dulu.

Masa remaja tak jauh berbeda, bertualang masih menjadi favorit kami. Namun kali ini saya mulai mengenal gitar, sehingga hampir tiap malam saya bersama sahabat-sahabat berkumpul untuk bermain gitar dan bernyani di pelabuhan, ditemani angin laut yang hangat. Tapi sebenarnya, kalau saja saya punya sepeda motor waktu itu, ingin rasanya nongkrong di pusat Kota Kendari seperti remaja-remaja dari kalangan yang mampu. Sayangnya, ayah saya belum sanggup membelikan sepeda motor waktu itu.

Menginjak masa SMA saya lebih berani, walau tetap saja belum punya sepeda motor. Meski demikian, kali ini saya tidak mau hanya bergaul dengan teman-teman sekitar tempat tinggal. Saya lebih sering kumpul-kumpul bersama teman-teman SMA di daerah pusat Kota Kendari. Hampir setiap malam Minggu saya menginap di rumah salah satu teman saya di kota, demi merasakan kehidupan yang lebih berwarna di waktu malam.

Hmmh. . masa 12 tahun di Kendari terasa singkat. Selepas SMA, orangtua saya mengirim saya untuk belajar ilmu elektro di Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga - Jawa Tengah. Berakhirlah sudah petualangan di alam pantai, petualangan baru di alam pegunungan menanti . .



















2 komentar:

Jazz mengatakan...

baca historynya serasa lagi diKendari
sy juga anak kendari skr diMesir, sy menghabiskan masa SD sampe SMP dikendari hwhewehe
salam kenal bang :)

Unknown mengatakan...

hahahahha.... mas wira punya blo,, Q dapat juga akhirnya....